STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
BUDIDAYA UDANG SKALA MINI EMPANG PLASTIK
(BUSMETIK)
Supervisor:
Dr. Tb Haeru Rahayu, M.Sc
Team teknis:
Suharyadi, S.St.Pi, M.Si
Sinar Pagi Sektiana, S.St.Pi, M.Si
Sri Budiani S.,A.Pi., MM
Margono, S.St.Pi
Tristian, S.St.Pi
Agus Triwanda, S.St.Pi
Pungkas Prayitno, S.St.Pi
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
KAMPUS SERANG
TEKNOLOGI BUSMETIK
Pengertian
dan Kriteria
BUSMETIK
adalah akronim dari Budidaya udang skala mini empang
plastik.
Teknologi ini merupakan salah
satu teknologi budidaya udang yang dikembangkan di BAPPL-STP Serang
berdasarkan
prinsip-prinsip budidaya yang efektif, efisien dan menguntungkan secara
finansial serta berwawasan lingkungan. Pengelolaan tambak dengan teknologi
ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
·
Memanfaatkan lahan tambak dengan luasan ≤
1000 m2.
·
Tambak dilapisi bahan plastik HDPE (high
density polyethelene) untuk menampung air supaya tidak rembes.
·
Menggunakan system budidaya semi
tertutup dengan tingkatan budidaya intensif sampai dengan super intensif.
·
Tidak menggunakan senyawa kimia/obat
obatan yang berbahaya, dan antibiotik.
·
Tetap menjaga keseimbangan mikrobiologis
dengan memanfaatkan aktifitas probiotik pada petakan selama pemeliharaan serta
melakukan penanaman mangrove di kawasan budidaya sebagai biofilter.
·
Menerapkan biosekuritas.
·
Menebar benih yang sehat.
Untuk
memenuhi persyaratan di atas maka unit tambak terdiri dari :
·
Saluran
pengairan (sumber air pasok).
·
Unit
tandon (terdiri dari petak pengendapan dan petak sterilisasi).
·
Petak
pemeliharaan.
·
Petak
biofilter/pengolahan
limbah
Desain
dan Tata Letak Tambak
Lokasi dan Jenis lahan
Pembangunan
tambak BUSMETIK selain memanfaatkan bekas tambak dapat pula memanfaatkan lahan
marginal (tidak termanfaatkan) seperti misalnya rawa-rawa, lahan pasir, lahan
pirit atau gambut
dengan menggunakan plastik HDPE maupun terpal sebagai konstruksi pelapis untuk
penampung air.
Bentuk Petakan
Bentuk petakan tambak BUSMETIK adalah
bujur sangkar atau persegi panjang dengan luas ideal ≤ 1000 m2
serta
kedalaman tambak 90-110 cm. Sisa
lahan dengan petakan tidak beraturan dapat dimanfaatkan sebagai tandon
untuk efisiensi lahan. Dimensi
pematang disesuaikan dengan struktur, tekstur
tanah, dan kedalaman air tambak. Sedangkan dimensi saluran
mempertimbangkan kebutuhan air, fenomena pasang surut lokal dan
simpangan waktu.
Tambak biofilter/pengolahan limbah
berupa lahan di sekeliling petakan terutama saluran pemasukan dan pembuangan
yang ditanami mangrove atau tanaman sejenis lainnya yang berfungsi sebagai
biofilter.
Konstruksi kolam
Konstruksi
tambak BUSMETIK pada dasarnya sama dengan dengan jenis tambak lain,
perbedaannya adalah pada tambak ini seluruh permukaan dilapisi menggunakan
plastic HDPE dan tidak mempunyai pintu pembuangan. Seluruh aktifitas budidaya
untuk pengisian air pemeliharaan, pembuangan air maupun pada saat pergantian
air menggunakan pompa. Pada bagian sisi dalam tambak terdapat caren dengan
ukuran lebar 2 meter dan panjang selebar kolam
Keunggulan Teknologi BUSMETIK
Teknologi
ini dikembangkan karena memiliki keunggulan-keunggulan yaitu :
·
Mudah dalam pengelolaan karena petakan tidak terlalu luas ( ≤ 1000 m2).
·
Biaya
operasional yang dikeluarkan selama 1
siklus masih terjangkau oleh pembudidaya
kelas menengah ke bawah.
·
Kualitas
tanah tidak menjadi faktor pembatas dalam penerapan teknologi ini karena konstruksi tambak dilapisi plastik (HDPE).
·
Pengendalian
hama dan penyakit pada teknologi ini lebih mudah sehingga dapat menekan resiko serangan penyakit,
karena menerapkan tindakan biosekuritas dan aplikasi probiotik .
·
Mempertahankan
keseimbangan ekosistem melalui penumbuhan vegetasi mangrove di kawasan budidaya
yang berfungsi sebagai biofilter.
Persiapan Pemeliharaan
Persiapan
pemeliharan bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan,dan produktivitas
lahan, dengan mengeliminir faktor-faktor yang tidak mendukung kelangsungan
hidup udang dan mengoptimalkan beberapa faktor yang memberikan dukungan bagi
pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang.
Pengeringan wadah
·
Pengeringan
wadah bertujuan untuk membuang sisa air yang terdapat di dalam
tambak setelah panen sehingga mempermudah proses pembersihan wadah serta mematikan seluruh organisme yang menempel pada
wadah seperti
lumut dan teritip.
·
Pengeringan
dilakukan dengan membuang air dari wadah budidaya ke saluran
pembuangan
·
Pengeringan air mengunakan bantuan pompa submersible (pompa celup).
·
Setelah kering wadah dijemur selama 3 hari dibawah sinar matahari
untuk memudahkan dalam melepas teritip yang menempel.
Pembersihan wadah
·
Tujuan
pembersihan wadah untuk melepaskan organisme yang menempel pada bagian permukaaan dinding dan dasar plastik setelah proses pengeringan selesai.
·
Pembersihan dilakukan dengan bantuan
alat berupa sikat plastik
untuk membersihkan lumut,
sedangkan untuk membersihan teritip dengan menggunakan
alat yang keras dan tumpul (seperti bilah bambu).
·
Waktu pembersihan sebaiknya dilakukan siang hari dimana kondisi
plastik benar-benar kering sehingga organisme penempel
mudah lepas.
·
Setelah
seluruh
organisme penempel terlepas dari permukaan wadah budidaya maka dilakukan
pencucian dengan menggunakan air bersih,
·
Seluruh kotoran yang terkumpul
dikeluarkan dari dalam wadah pemeliharaan.
·
Selanjutnya wadah budidaya dibilas
kembali dengan air bersih, sisa air bilasan yang ada dalam wadah dibuang
menggunakan pompa.
·
Semprot/siram seluruh bagaian wadah yang
telah kering dengan larutan kaporit (untuk satu wadah luas 600 m2 dibutuhkan 7
kg kaporit)
·
Kemudian wadah dibiarkan kering dibawah
sinar matahari
Pemasangan
Biosekuriti
·
Biosekuriti merupakan pengamanan
lingkungan budidaya terhadap masuknya biota lain seperti hama, atau yang dapat
menyebabkan penyakit.
·
Tujuan penerapan biosekuriti adalah
mencegah masuknya agen penyakit seperti kepiting, ketam atau hama predator
seperti ular dan lain-lain.
Penerapan biosekuriti di tambak BUSMETIK yaitu
dengan melakukan pemagaran pada keliling tambak menggunakan plastik HDPE
setinggi 60 cm
Persiapan
Media
Pemeliharaan
PengisianMedia Pemeliharaan
·
Air media pemeliharaan diambil dari air
tandon pengendapan.
·
Proses pengisian air dengan menggunakan pompa.
·
Pada bagian ujung pipa pemasukan dipasang
saringan dengan meshsize 1 mm untuk mencegah kotoran masuk ke
dalam tambak.
·
Pengisian air dilakukan sampai penuh
Pemasangan
kincir air
·
Pemasangan kincir dilakukan setelah
media pemeliharaan dalam wadah budidaya siap
·
Kincir air dipasang pada sudut kolam
·
Pada bagian kedua sisi depan dan
belakang kincir air diikat menggunakan tali PE dengan diameter 10 mm,
selanjutnya tali tersebut dibentangkan dan diikatkan dengan patok yang ada
dipematang
Sambungkan kabel kincir ke sumber listrik dengan
magnetic kontaktor
Sterilisasi Air Pemeliharaan
·
Sterilisasai
air atau media pemeliharaan dilakukan dengan maksud untuk membunuh segala macam
organisme yang bersifat hama atau pathogen yang dapat mengganggu dalam kegiatan budidaya.
·
Sterilisasi
air media pemeliharaan dilakukan langsung di
wadah pemeliharaan udang menggunakan kaporit teknis
konsentrasi 60% dengan dosis 50 ppm.
·
Sterilisasi dilakukan dengan melarutkan kaporit secara merata ke semua bagian media pemeliharaan
menggunakan
·
Proses sterilisasi berlangsung 3-4 hari
.
·
Selama sterilisasi kincir dalam kondisi
hidup.
·
Pada hari ketiga untuk memastikan kandungan chlorin telah netral dilakukan pengujian dengan menggunakan chlorin test.
Pengujian kandungan klorin dilakukan dengan cara mengambil sampel air media pemeliharaan sebanyak
10 ml kemudian tetesi dengan chlorin test
sebanyak 2 tetes, jika warna air tidak berubah (bening) maka kandungan chlorin telah netral dan air media siap digunakan untuk kegiatan
budidaya
Pemberian probiotik awal
·
Tahap lanjutan setelah air media
pemeliharaan steril dan netral adalah pemberian probiotik awal.
·
Pemberian probiotik ini dilakukan 3 hari
berturut-turut sebelum penebaran benur.
·
Dosis probiotik 1 ppm dari jenis
Bacillus sp
·
Probiotik dilarutkan dalam air, kemudian
ditebar merata ke seluruh kolam
Pemeliharaan
Tahapan
pemeliharaan adalah tahapan budidaya mulai dari seleksi benur, penebaran,
pengelolaan pakan, monitoring pertumbuhan dan kesehatan udang , monitoring
kualitas air sampai dengan panen.
Penebaran
benur
·
Sebelum benur ditebar terlebih dahulu
dilakukan aklimatisasi, yaitu penyesuaian lingkungan baru.
·
Penebaran benur dilakukan pada saat
kondisi cuaca teduh, yaitu pada pagi hari antara jam 06 – 08.00 atau pada malam
hari.
·
Langkah-langkah penebaran benur adalah
sebagai berikut:
-
Membuka semua box wadah kantong kemas benur,
-
Selanjutnya mengeluarkan seluruh kantong
kemas dan dimasukan ke dalam tambak, biarkan kantong kemas terapung di
permukaan tambak.
-
Kantong paking dibiarkan terapung sampai
terjadi pengembunan di bagian dalam plastik, yang menandakan bahwa suhu air
yang ada di kantong kemas sama dengan suhu air di tambak
-
Kemudian kantong kemas dibuka dan
masukan air sedikit demi sedikit sampai kantong penuh untuk menyamakan
salinitas.
Jika salinitas tambak dan kantong kemas sama
maka benur akan keluar dengan sendirinya dan kantong kemas dapat dituang untuk
mengeluarkan benur ke dalam tambak
Pengelolaan
pakan
Waktu pemberian dan
dosis pakan
·
Waktu dan frekuensi pemberian pakan
sangat menentukan efektifitas pakan yang dimakan udang.
·
Dalam satu hari frekuensi pemberian
pakan adalah lima kali dengan pembagian waktu sebagai berikut:
Waktu
|
Dosis
(%)
|
07.00
12.00
16.00
21.00
02.00
|
20
25
25
20
10
|
Total
|
100
|
Jenis pakan & cara
pemberian pakan
·
Setiap stadia atau umur pemeliharaan
udang pakan yang diberikan mempunyai jenis dan ukuran yang berbeda.
·
Tujuannya adalah supaya pakan dapat
dimakan oleh udang seefektif mungkin.
Jenis pakan yang digunakan:
No pakan
|
Bentuk
|
Keterangan
|
# 0
# 1
# 2
# 3s
#3p
|
Serbuk/powder
Crumble/butiran kecil
Pellet halus
Pellet kecil
Pellet besar
|
Diberikan untuk benur yang baru tebar sampai umur pemeliharaan
16 hari
Diberikan untuk benur/jouvenil pada masa pemeliharaan umur
15 – 30 hari.
Diberikan untuk udang umur pemeliharaan 28 – 53 hari
Diberikan untuk udang yang berumur pemeliharaan 51 – 77 hari.
Jenis pakan ini adalah ukuran pakan yang paling besar dan
diberikan pada udang dengan umur pemeliharaan 71 hari sampai waktu panen.
|
·
Jenis pakan no #0 dan #1 sebelum ditebar
terlebih dahulu ditimbang kemudian dilarutkan dalam air.
·
Untuk jenis pakan no #2, #3s dan #3p
cara pemberiannya adalah dengan menebar langsung ke tambak.
·
Semua pakan yang akan diberikan sebagai
pakan udang setiap hari dicampur dengan vitamin C pada waktu pemberian pakan
pagi hari jam 07.00, dengan cara vitamin C dicampur dengan perekat komersial
atau putih telur.
·
Takaran vitamin C adalah 1 gram untuk 1
kg pakan dan perekat 4 gram untuk 1 kg pakan. Kedua bahan tersebut dilarutkan
dalam air sebanyak 100 ml kemudian dicampur dengan pakan dan diaduk hingga
merata.
·
Sebelum pakan ditebar terlebih dahulu
kincir air dimatikan 5 menit sebelum tebar pakan dan dihidupkan kembali 15
menit setelah tebar pakan.
·
Pemberian pakan dilakukan dengan cara
menebar pakan secara merata ke seluruh bagian tambak.
Tujuannya adalah agar semua udang mendapat
bagian pakan yang sama sehingga pertumbuhannya seragam.
Monitoring
pertumbuhan
·
Tujuan monitoring pertumbuhan adalah
untuk mengetahui bobot udang keseluruhan (biomassa) dalam tambak dan untuk menentukan
jumlah pakan yang akan diberikan.
·
Monitoring pertumbuhan dilakukan setiap
10 hari sekali dengan cara sampling jala setelah umur pemeliharaan udang lebih
dari 45 hari.
·
Jika umur pemeliharaan udang kurang dari
40 hari, maka sampling pertumbuhan dapat dilakukan menggunakan ancho.
·
Langkah-langkah monitoring pertumbuhan
adalah sebagai berikut:
-
Bukaan jala diukur untuk mengetahui luas
maksimal.
-
Udang ditangkap dengan jala tebar pada 2
titik dalam setiap tambak. persentase bukaan jala saat dilempar dicatat.
-
Dari hasil jala diambil sampel sebanyak
1 kg untuk ditimbang, sedangkan udang yang lain dilepaskan kembali ke tambak
sambil dihitung jumlahnya.
-
Sampel udang yang ditimbang juga
dikembalikan ke tambak sambil dihitung berapa jumlah individu udang dalam 1 kg.
-
Selanjutnya hasil sampel dapat dihitung
berat rata-rata individu, populasi, dan biomassa udang yang ada di tambak.
-
Jumlah total udang tertangkap dihitung
dan dibandingkan dengan luas dan bukaan jala untuk mengetahui kepadatan udang
dalam petakan tambak.
Monitoring
kesehatan
·
Tujuan monitoring kesehatan adalah untuk
mengetahui kondisi kesehatan udang.
·
Pemantauan kesehatan udang selama
pemeliharaan harus dilakukan setiap hari, Caranya adalah dengan berkeliling
tambak sambil memperhatikan apakah ada tingkah laku udang yang berenang ke tepi
pematang atau dengan mengambil sampel udang yang naik ke ancho.
·
Secara umum yang diamati pada saat
mengambil sampel udang di ancho adalah:
-
Kelengkapan
anggota tubuh udang, apakah anggota tubuh udang yang naik
di ancho kondisinya normal atau tidak normal seperti kaki jalan dan kaki renang
putus, luka, kulit lunak, antena putus dan sebagainya.
-
Saluran
pencernaan udang, apakah saluran pencernaan udang
tersebut penuh atau kosong atau saluran pencernaan tampak sebagian terisi pakan
dan sebagian kosong.
-
Nafsu
makan udang dari pakan yang ada di ancho. Nafsu
makan udang dapat diketahui salah satunya dari habis atau tidaknya sampel pakan
yang diletakkan di ancho sesuai jumlah dan waktu yang ditentukan.
-
Ada
tidaknya luka atau parasit yang ada di tubuh udang.
Pengelolaan
air
·
Tujuan pengelolaan air adalah untuk
memastikan air media pemeliharaan tetap dalam kisaran optimal untuk pertumbuhan
dan kelangsungan hidup udang.
Monitoring
kualitas air
·
Pengamatan kualitas air pemeliharaan
harus dilakukan setiap hari, tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi kualitas
air dan pengaruhnya terhadap udang yang dipelihara.
·
Parameter kualitas air yang diukur
adalah pH, suhu, salinitas, ammonia, kecerahan, dan ketinggian air. \
·
Nilai masing-masing parameter air pada
budidaya udang vaname di tambak BUSMETIK adalah:
No
|
Parameter
|
Nilai
|
Satuan
|
1
2
3
4
5
6
|
Suhu
Salinitas
pH
NH3
Kecerahan
Tinggi air
|
27 – 30
25 – 30
7 – 7,4
≥ 0,01
20
90 - 110
|
oC
ppt
-
ppm
cm
cm
|
Pemberian probiotik
·
Tujuan pemberian probiotik adalah untuk
membantu proses dekomposisi dengan mengurai bahan organik yang ada di tambak.
·
Aplikasi probiotik selama pemeliharaan
adalah setiap 2 hari sekali dengan dosis probiotik 1 ppm.
·
Pemberian probiotik dilakukan pada waktu
pagi hari yaitu pada pukul 07.00 (tabel).
·
Jenis bakteri yang digunakan adalah bacillus sp
·
Langkah-langkah pemberian probiotik:
-
Siapkan probiotik yang akan diberikan
-
Timbang probiotik sesuai dosis yang
telah ditentukan
Pencatatan (recording)
·
Untuk mengetahui setiap aktifitas,
perlakuan terhadap udang maupun media budidaya, maka dilakukan pencatatan dalam
buku jurnal pemeliharaan.
·
Buku jurnal ditulis setiap hari dan
setiap ada perlakuan apapun terhadap tambak selama pemeliharaan.
·
Buku jurnal berisi tentang:
-
Deskripsi kolam dan estimasi produksi
-
Tanggal kegiatan, umur pemeliharaan
-
Jadwal & jumlah pemberian pakan
-
Hasil pengukuran kualitas air
-
Hasil sampling pertumbuhan, biomassa,
dan SR
-
Kondisi kesehatan udang,
-
Keterangan perlakuan lain
·
Pencatatan yang baik dari tiap
kegiatan/kasus di tambak akan menjadi acuan dalam menentukan perlakuan terhadap
udang maupun media jika terjadi kasus yang sama.
Panen dan pasca panen
Persiapan peralatan panen
·
Tujuan persiapan
panen adalah menyiapkan peralatan untuk kegiatan panen Peralatan panen yang perlu disiapkan antara lain:
-
Jala dan jaring (trawl), yang akan digunakan sebagai alat
tangkap,
-
Pompa air, digunakan untuk mengurangi / membuang air
tambak,
-
Bak tampungan, untuk menampung hasil panen, bak tampungan
ini diisi air sepertiga bagian dan diisi es balok seperempat bagian,
-
Meja sortir, digunakan untuk sortasi udang, untuk
memisahkan udang dari kotoran,
-
Keranjang / basket, digunakan untuk mengangkat udang dari
tambak menuju tempat penanganan, selain itu juga digunakan untuk proses sortasi
dan penimbangan,
-
Timbangan, gunakan untuk menimbang udang hasil panen.
Penurunan air media pemeliharaan
·
Penurunan air
tambak sebagai media pemeliharaan bertujuan untuk mengurangi air sampai
ketinggian tertentu.
·
Penurunan air
dilakukan 6 jam sebelum panen.
·
Air media pemeliharaan
dikurangi ketinggiannya hingga tinggal 40 cm dengan menggunakan pompa air,
·
Selama penurunan
air media kincir tetap dinyalakan.
Pemanenan udang
·
Pemanenan udang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
-
Membentangkan jaring panen di salah satu sisi tambak,
-
Menarik jaring panen secara perlahan dari satu sisi ke
sisi tambak yang berlawanan, posisi bibir bawah jaring harus menempel pada
dasar tambak,
-
Mengangkat / mengambil udang hasil tangkapan jaring
dengan menggunakan keranjang / basket,
Membawa
udang hasil tangkapan ke bak penampungan.
Pasca panen
Penampungan hasil panen
·
Hasil panen udang
ditampung di bak penampungan yang telah diisi air dan es untuk menjaga rantai
dingin agar kualitas udang tetap baik.
·
Kemudian udang disortir / dipisahkan dari kotoran / benda
selain udang, seperti teritip, trisipan, batu, kayu dan sebagainya.
·
Untuk budidaya
di tambak plastik, hasil panen cenderung bersih karena tidak ada kontak antara
media dan biota terhadap tanah.
·
Setelah disortir, udang dimasukkan ke dalam
keranjang/basket dan ditiriskan beberapa
saat.